Ini dia, sepasang kelinci pertama peliharaan kami, namanya
kinta (hitam) dan manis (putih). Dibeli dari peternak lokal Balikpapan, pada pertengahan bulan Maret saat
berumur kurang lebih satu bulan, alhamdulillah sekarang sudah berumur tiga bulanan.
kinta dan manis survei rumah barunya
Sengaja kami memilih kelinci lokal bukan
kelinci dari luar pulau karena lebih gampang pemeliharaannya karena sudah
sesuai dengan kondisi dan iklim Balikpapan, jadi lebih bisa bertahan
hidup, bebas stres karena tidak menempuh perjalanan jauh.
Kandang kami konsep sendiri dengan bantuan bapak kami, sederhana tapi nyaman untuk kelinci. Alhamdulillah sudah dua bulan kami memeliharanya,
masya’Allah dua kelinci ini semakin menggemaskan. Saat pagi atau sore hari di
waktu senggang kami sempatkan untuk melepas mereka di taman rumput samping
rumah, tentunya tujuan kami agar kelincinya senang dan menikmati 'jajan' di taman rumput ini.
nyam nyam rumput ini enyak enyak
Saat masih di peternaknya, kelinci ini diberi makan rumput
saja oleh peternaknya, kata beliau ‘ biar kelincinya ga manja’, dipikir pikir
selain itu juga biaya perawatan jadi lebih murah hehe. Tapi, berhubung kami
(saya dan suami) tidak sempat dan juga belum berpengalaman mencari rumput (baca ngerumput),
akhirnya begitu sampai di kandang barunya di rumah kami, sepasang kelinci ini
kami beri makan wortel, lalu kangkung dan kol. Mereka sangat menyukainya. Dalam satu hari bisa habis dua ikat kangkung dan 4 buah wortel kecil, karena diberi makan dalam tiga porsi makan, pagi, siang dan malam.
Tapi, setelah kami banyak tanya tanya dan mencari informasi,
ternyata sayuran seperti itu banyak mengandung getah dan nitrogen, kurang bagus untuk
pencernaan kelinci, pipisnya juga jadi bau. Kebetulan, saat melewati daerah Teritip, kami melihat plang ‘ternak
kelinci’. Akhirnya kami coba mampir, melihat-lihat kelinci hias yang lucu-lucu, bertanya-tanya dan akhirnya mencoba membeli 1 kg pelet untuk oleh oleh kelinci
kami di rumah.
Awal mula mengenal pelet mereka ogah-ogahanan makan, maklum biasa sayuran segar tiba tiba diganti dengan makanan padat. Tapi,
ternyata saat benar benar lapar, dimakan juga sama si kinta dan manis hohoho. Pada
akhirnya mereka terbiasa dan menyenangi makanan barunya. Dihitung-hitung juga lebih irit dibandingkan beli sayur tiap hari apalagi sama tukang sayur yang lewat depan rumah hihi.Akhirnya sampai saat
ini lebih banyak kami beri pelet. Untuk makanan hijauan kami biarkan mereka
makan saat dilepas dan sayur-sayuran juga hanya diberi sesekali saat kami ada
stok sayur lebih.
kinta dan manis rebutan pelet
Melepas kelinci di pagi hari menjadi hiburan tersendiri bagi
saya, suami dan anak. Kami berharap anak kamipun bisa menyayangi binatang ini dengan ikut merawatnya. Juga naluri beternaknya menjadi terasah :)
Bagi pecinta tanaman, hati hati dengan kelinci, karena tanaman
anda bisa dilahap oleh mereka, seperti kinta dan manis ini yang sangat menyukai
daun lombok di halaman rumah ck ck ck..
Tapi ternyata,,memelihara kelinci itu tetap sangat menyenangkan...
si gembul manis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar